Selasa, 11 Januari 2011

Kejarlah cita- cita setinggi yang lebih tinggi dari bintang di langit


Jujur, pas gue masih kecil gue memiliki banyak cita- cita mau jadi apa nanti kalau gue udah besar. Ini adalah sebagian dari banyak cita- cita gue.

1. Penyiar Radio

Menurut gue pas masih kecil, Lo nggak harus menjadi presiden, dokter atau menteri- menteri dan anggota DPR kalo lo mau terlihat pintar. Lo jadi Penyiar Radio pun lo akan terlihat pintar. Bayangin aja. Seorang Penyiar Radio itu harus selalu tahu update tentang musik- musik atau lagu- lagu terbaru dari dalam maupun luar negeri, Belum lagi lo harus tau berita artis- artis maupun musisi baik lokal maupun internasional. Udah gitu lo juga harus tahu semua jalan yang ada di Jakarta (untuk penyiar radio kawasan Jakarta dan sekitarnya) jadi lo tau pas ada penelpon atau pendengar yang ngasih tau info traffic. Udah gitu penyiar Radio harus pasti punya banyak pendengar yang bisa menjadi temannya, jadi banyak koneksi, makanan gratis kiriman dari pendengar, hadiah dll. Udah giru penyiar radio harus tahu semua hal yang ada di dunia atau paling nggak tau apa yang lagi trending topic atau yang lagi happening di dunia ini , meskipun cuma dikit, tapi kan kita bisa menjadi lebih tahu kalo ada pendengar yang nambahin informasi, so pengetahuan kita pun bisa jadi nambah. Belum lagi kalo lo disuruh dari radio untuk bisa wawancara langsung dengan artis lokal bahkan bisa internasional. beruntung kan tuh ? gue juga pernah denger kalo ada sebuah radio terkenal di AS yang tiap bulan selalu mengajak para penyiarnya untuk dateng ke konser- konser artis terkenal supaya mereka bisa liat apa yang terjadi atau apa yang menjadi topic di kalangan pendengarnya. Udah gitu seorang penyiar radio juga harus bisa ngomong ceplas- ceplos tanpa harus berpikir, tapi tetap berisi. Mereka juga bisa menjalankan semua tools yang ada di studio . Mereka juga terlihat profesinal untuk dateng ke studio pagi- pagi untuk bisa siaran .

2. Kamerawati

Lebih keren kali ya kalo gue panggilannya kameraman. Tapi kenapa semua, nggak semua, tapi hampir semuanya kameraman itu laki- laki ? hanya sedikit yang wanita. Gue berharap pas kecil suatu hari nanti gue bisa jadi kameraman. Tujuannya jelas, Gue pingin jalan- jalan gratis. Lebih spesifiknya gue mau jadi kameraman segmen olahraga. Pasti enak kalo gue bisa ngeliput semua event olahraga yang ada di dunia. gue bisa dikirim ke Piala Dunia di Afrika Selatan, terus ngeliput pertandingan dan wawancara langsung dengan Steve Nash, bisa ngambil gambar Roger Federer, atau ngeliput Tiger Woods lagi sparing golf bareng selingkuhannya. Belum lagi kalo gue bisa ngerasain kerasnya mobil Mclaren Mercedez milik Lewis Hamilton dan Jenson Button di Monako, dan bisa ngerasain ngeliput langsung perlombaan pendakian di Gunung Fuji. dan yang paling gue tunggu- tunggu adalah bisa ngelempar kamera ke Fu Hae Feng dan teriak " KENAPA SIH MUKA LO NYOLOT BANGET " hahahaahaha

Masih banyak cita- cita yang gue punya, Gue pernah punya keinginan jadi pembalap F1 wanita, atau nggak jadi pilot wanita karena hampir gue lihat semuanya, kenapa laki- laki bisa jadi pramugara, tapi cewek nggak bisa jadi pilot. ??

Tapi, sekarang gue lagi punya keinginan baru
gue mau jadi ORANG YANG BEKERJA DI NINTENDO, PS, ATAU APPLE YANG BEKERJA DI BAGIAN TESTING, jadi gue adalah orang yang kerjanya testing semua produk terbaru keluaran mereka, dan nunjukin mana kelemahan dan kelebihan dari produk itu.


Sobat Belajar Mu : "Bagaimana dengan teman-teman, apa cita-cita kalian ???"


Senin, 10 Januari 2011

Sekolah Itu Penting


Septa adalah anak laki-laki yang terlahir dari keluarga yang kaya raya, segala yang ia inginkan selalu diberikan oleh orang tuanya. Karena itulah ia menjadi anak yang manja dan malas. Septa sering membolos sekolah dan malas belajar. Meskipun orang tuanya sering memarahinya tapi ia tak mau menurut dan bersikap tak acuh.

Berbeda dengan sepupunya, Emi. Meskipun Emi juga anak orang kaya tetapi ia rajin belajar dan tidak manja. Pada suatu hari, sepulang sekolah mereka pergi jalan-jalan ke supermaket dekat rumah mereka. Selesai dari supermarket, mereka berjalan kaki menuju rumah. Tanpa sengaja, Emi melihat seorang anak laki-laki yang umurnya tak jauh dari mereka sedang memulung sampah di sisi kanan jalan. Emi yang hatinya lembut, merasa sedih terhadap anak itu dan mendekatinya.

Septa yang merasa heran hanya mengikuti Emi dari belakang. Emi menyapa anak itu, lalu ia merogoh saku seragam sekolahnya. Emi mengeluarkan uang Rp 50.000 dan memberikan uang itu pada anak laki-laki itu. Sesaat ia tidak mau menerima pemberian Emi, setelah Emi membujuknya baru ia mau menerima uang itu.”Nama kamu siapa?” tanya Emi” Nama saya Ali”. ”Apakah kamu tidak sekolah?” ”Tidak”. ”Emi, ayo kita pulang,” bisik Septa.

Dalam perjalanan pulang, Septa bertanya pada Emi, ”Untuk apa kamu memberikan uang pada anak pemulung itu?” .”Jangan begitu, aku kasihan padanya.” jawab Emi. Setelah kejadian itu, Emi masih memikirkan nasib Ali. Tiba-tiba terlintas di benaknya, ia akan menceritakan tentang Ali pada Paman Yudha. Paman Yudha adalah orang yang baik hati, ia memiliki tiga anak asuh yang ia sekolahkan. Lalu Emi bergegas ke rumah Septa dan mengajaknya untuk menemui Paman Yudha. Sesampainya, Emi menceritakan semua yang ia ketahui tentang Ali. Paman Yudha mengerti apa yang diinginkan Emi, lalu ia meminta Emi dan Septa untuk mengajak Ali ke rumahnya.

Dengan segera mereka pergi mencari Ali. Emi dan Septa mencari Ali di tempat pertama kali mereka bertemu. Tak lama akhirnya mereka bertemu dan pergi ke rumah Paman Yudha. Jarak rumah Paman Yudha tak begitu jauh sehingga tak butuh waktu lama untuk sampai. Sesampainya mereka di sambut dengan teh dan kue yang enak. Ketika Emi dan Septa menikmati hidangan, Paman Yudha berbincang-bincang dengan Ali. Dari sinilah mereka semua mengetahui, bahwa Ali putus sekolah pada saat ia duduk di kelas 5 SD. Ali hanya tinggal dengan ibunya. Ibunya yang bekerja serabutan tak mampu membiayai sekolah Ali sehingga Ali pun harus bekerja untuknya dan ibunya. Ali sebenarnya anak yang pintar dan giat belajar.

Paman bertanya pada Ali di mana Ali tinggal dan Ali pun memberitahu Paman. Keesokan harinya, Septa dan Emi menerima telepon dari Paman Yudha. Paman Yudha memberitahu bahwa ia akan pergi ke rumah Ali dan ia berniat mengajak Emi dan Septa. Dengan segera Emi dan Septa pergi ke rumah Paman Yudha. Paman Yudha menunggu kedua ponakannya di halaman rumah. Ketika keduanya mulai tampak, Paman Yudha memanggil mereka dan pergi dengan mengendarai mobilnya menuju rumah Ali.Akhirnya mereka pun sampai. Kebetulan pada saat itu Ali berada di rumah, Ali menyambut mereka dengan hangat. Tanpa basa-basi, Paman Yudha meminta Ali untuk memanggil ibunya Ali. Setelah bertemu, Paman Yudha dan ibunya Ali berbincang-bincang. Paman menawarkan pada ibunya Ali agar Ali menjadi anak asuhnya. Paman berjanji bahwa Ali akan di sekolahkan dan ia akan berusaha agar Ali mendapatkan beasiswa yang pantas Ali dapatkan. Wajah Ali berseri-seri mendengar tawaran Paman Yudha, akhirnya keinginan ia kembali bersekolah terwujud juga.

Ali menoleh ke arah ibunya. Ibunya Ali yang melihat anaknya senang, akhirnya menyetujui tawaran itu. Ali berterima kasih pada Paman Yudha dan mengucapkan rasa syukurnya. Ia berjanji pada Paman, bahwa ia akan belajar dengan bersungguh-sungguh dan tidak akan malas belajar. melihat kesungguhan dan keteguhan Ali untuk kembali bersekolah, Septa merasa malu pada dirinya sendiri. Ia sadar, tak semua anak seberuntung dirinya, tak semua anak bisa bersekolah dengan mudah seperti dirinya, dan tak semua anak hidup berkecukupan seperti dirinya. Setelah kejadian itu, Septa berubah menjadi anak yang rajin belajar. Ia tak lagi membolos sekolah dan ia bersungguh-sungguh dalam usaha mencapai cita-citanya.

Kamis, 06 Januari 2011

Tips Belajar Menyenangkan, Belajar dari Lubuk Jiwa


Kita tahu belajar itu adalah satu-satunya pekerjaan yang kita lakukan seumur hidup, bisa dibayangkan bagaimana kalau itu menjadi hal yang tidak menyenangkan, menjadi beban seumur hidup? Benarkah para mahasiswa menempatkan menu belajar sebagai hal yang membebani pikirannya? Jika yang dimaksudkan adalah belajar dengan memaksimalkan hasil dan tetap fresh, maka persoalan itu artinya lebih kepada manajemen diri yang lebih baik.

Sering kita lihat dan alami, kita telah belajar dengan sangat baik, begitu ujian usai, kita mendapat nilai baik atau buruk tetapi tetap saja yang tersisa adalah kelelahan dan keletihan. Manajemen diri yang terbaik adalah dengan konsep belajar dari kedalaman jiwa. Belajar dari kedalaman jiwa bukan hanya mengandalkan akademic skill tetapi juga life skill dan mentality Power. Atau dalam psikologis diistilahkan dengan sebutan belajar dengan melibatkan otot emosional, otak dan hati. Dalam nuansa religius disebutkan belajar yang berkah adalah melibatkan jasad, hayat dan ruh.

Banyak jalan menuju roma. Pepatah inilah yang menjadi fondasi menemukan metode belajar secara menyenangkan. Setiap manusia diciptakan unik, dan menjadi sukses dengan keunikan yang dimilikinya. Kunci belajar dari kedalaman jiwa adalah menemukan dan menghormati keunikan diri sendiri, kemudian melaksanakan aktifitas belajar dengan memadukan akademic skill, life skill dan mentality power.

Kunci belajar menyenangkan secara akademic skill adalah kemampuan mengeksplorasikan tiga anugerah Allah, yakni mata, pendengaran dan rasa (belajar visual-auditorial dan kinestetik). Secara life skill, belajar menyenangkan adalah dengan menempatkan motivasi dan tabungan-tabungan kebaikan dalam berempati dan bersilaturrahmi dengan civitas akademika. Sedangkan secara mentality Power, belajar yang menyenangkan adalah memiliki mental sukses, suka belajar, tidak malas dan kemauan kuat (strong belief).

Kunci tersebut harus lahir dari kedalaman jiwa manusia, yakni dengan cara memperoleh energi yang menghubungkan ketiganya. Cara yang mudah adalah kembangkan konsep belajar keras – belajar cerdas dan belajar ikhlas. Dengan demikian tidak ada satu peristiwapun yang berlangsung selama proses belajar yang akan menjadi luka, tetapi sebaliknya menjadi kenangan hidup yang teramat indah.

Selamat belajar, raihlah bintang sukses Anda-adalah impian yang harus dirancang, dinyatakan dan di kejar. Ia bukan bunga tidur, ia kenyataan selama kamu hidup segalanya hak maha pembolak-balik hati.

Rabu, 05 Januari 2011

Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan


Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Selasa, 04 Januari 2011

Bisa Karena Biasa, Kamu Pasti Bisa !


Orang-orang hebat sebenarnya hanyalah orang-orang biasa yang memiliki tekad yang luar biasa. Saat orang-orang disekeliling anda menyerah dan mundur, kertakkan gigi anda dan cobalah untuk menggali sedikit lebih dalam.

Sukses diraih dan dipertahankan oleh mereka yang terus mencoba. Majulah, dan akuilah; hari ini anda mungkin belum mencapai apa yang anda inginkan, harapkan dan impikan. Salah satu kunci untuk mendapatkan impian anda adalah sebuah tekad untuk tidak pernah menyerah.

Ralph Waldo Emerson berkata, “Seseorang disebut pahlawan bukan karena ia lebih berani dari orang lain, tetapi karena ia berani bertahan sepuluh menit lebih lama”.

Seorang atlit lari jarak jauh belajar untuk menjadi “terbiasa”. Ia akan terus berlari hingga kecapekan, tetapi ia tidak akan berhenti. Pelari biasa akan menyerah. Tetapi, pelari jarak jauh tahu bahwa jika ia dapat menahan kesakitan itu sedikit lebih lama, ia akan menjadi “terbiasa”.

Sebelum seseorang mencoba cukup keras dan cukup lama sampai ia menjadi “terbiasa”, maka ia tidak akan pernah tahu seberapa besar yang bisa ia capai. Ingatlah, kemampuan itu terdiri dari 95% tekad untuk tetap bertahan.

KAMU PASTI BISA !!!

Senin, 03 Januari 2011

Tips Kreatif Menumbuhkan Semangat Belajar


Untuk mendapatkan ilmu hanya ada satu cara yaitu belajar... Belajar sendiri membutuhkan kreativitas agar kualitas dan semangat belajar semakin meningkat. Beberapa pikiran kreatif dibutuhkan untuk menciptakan suasana belajar bagi kita atau putra-putri kita misalnya :

1. Meja Belajar Lebih Rapi. Meja, adalah salah satu perangkat utama kegiatan belajar. Untuk itu wajib ada dan ditata sedemikian rupa agar Anak lebih betah.

2. Jadwal Pelajaran Karya Sendiri. Persilahkan Anak membuat sendiri Jadwalnya sehingga dapat memicu kreatifitasnya

5. Musik Ringan Pemicu Semangat. Irama dan musik adalah spesifikasi bidang kerja otak kanan, yang jika diaktifkan akan mampu menghilangkan kejenuhan anak.

7. Bermain Kartu Matematika. Permainan kartu, biasanya sangat menarik perhatian anak. Bahkan hanya sekadar mengoleksi beragam gambarnya pun mereka sudah senang.

8. TTS Sejarah. Cara menghafal dengan menggunakan hanya otak kiri, melelahkan dan tidak optimal. Sebaliknya dengan menciptakan sebuah permainan dan teka-teki tentang hafalan tersebut, akan mengaktifkan otak kanan dan membuat hafalan menjadi mudah.

9. Spidol Warna-Warni. Sensasi warna akan mengaktifkan otak kanan anak.

10. Foto, Motto dan Hiasan di Dinding. Sifat dasar manusia adalah ia suka melihat dirinya sendiri.
Kebanggaan itu, bisa dimanfaatkan untuk memacu semangat mereka dalam belajar.

11. Membuat Rekaman Pelajaran. Beberapa anak memiliki gaya belajar audio, yang lebih suka belajar menggunakan telinga, membuat rekaman pelajaran akan membantunya menangkap maksud pelajaran

12.Perpustakaan Mini. Semakin banyak buku dan fasilitas belajar yang tersedia, akan semakin mudah membangkitkan semangat belajar anak.

13. Merangkum dengan Mind Mapping. Cara kerja otak ternyata tidak linear, tetapi ke segala arah. Itu sebabnya, cara mencatat dengan hanya searah, yaitu horizontal dari kiri ke kanan, justru membuat otak cepat lelah. Dengan membuatnya menyebar ke segala arah, lebih mudah untuk ditangkap otak

14. Lagu Khusus Untuk Hafalan Pelajaran. Ciptakan lirik khusus sesuai bahan pelajaran yang dipelajari, menggantikan lirik lagu favorit yang sudah dihafal anak.

15. Kartu Pos Rumus-Rumus. Semakin menarik anak membuat hiasan untuk daftar kumpulan rumusnya, maka semakin bersemangat mereka menghafalnya.

Selain itu :

- Percobaan-Percobaan Kecil. Percobaan sederhana, selain menggembirakan, juga memudahkan mereka untuk memahami bahan pelajaran.

- Seluruh Rumah Adalah Tempat Belajar. Pintu kamar, televisi, rak buku, hingga dinding kamar mandi yang ditempelkan kartu rumus/hafalan bisa berfungsi sebagai tempat belajar.

- Membuat Pertanyaan Sendiri. Pada dasarnya, orang lebih suka membuat pertanyaan daripada jawaban. Mintalah anak membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya, karena secara langsung mereka telah menemukan jawabannya.

- Jika anda seorang guru, anda dapat meminta para siswa di kelas untuk membagi ide-ide kreatifnya dalam belajar kepada teman-temannya, dengan demikian akan memacu siswa yang lain untuk memberikan ide kreatif yang tersimpan selama ini.

Semoga Bermanfaat

Motivasi Belajar

Tips-Tips Meningkatkan Motivasi Belajar


Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan.

Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar

Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

    "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer